Salah
satu cara untuk menuju kesuksesan dalam hidup adalah belajar mengenali diri,
baik mengenali diri sendiri maupun orang lain. Dengan mengenali diri kita dapat
mengetahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan kita. Dengan itu kita dapat
lebih mengenali potensi yang kita miliki. Secara umum tipe kepribadian
seseorang dibagi menjadi empat, yaitu Sanguinis, Melankolis, Koleris dan
Phlegmatis.
1. Sanguinis
Sanguinis
adalah kepribadian yang pada umumnya adalah mereka yang suka
bersenang-senang, ceria, humoris,supel, ekspresif, sangat menikmati
hidup,tidak mudah putus asa, mengikuti perkembangan zaman, dan banyak menarik
perhatian. Orang dengan kepribadian sanguinis sangat mudah menyesuaikan
diri dengan orang-orang di sekitar mereka. Karakter ini menyukai humor dan
lebih pintar untuk memotivasi seseorang yang sedang dalam masalah. Orang-orang
sanguinis sangat antusias terhadap banyak hal. Mereka bisa melakukan apa saja,
selam itu dapat menghibur dirinya dan bermanfaat bagi orang lain.
Karakter
sanguinis juga memiliki beberapa kekurangan. Mereka tidak bisa disiplin dan
kurang bisa diikat dengan peraturan. Dari sisi emosional mereka sedikit labil.
Menganggap segala sesuatu yang di hadapi amat penting, tapi segera dapat
melupakannya sama sekali sesaat kemudian. Mereka juga pada umumnya berpikiran
pendek dan tidak teratur.
Cara
mengahadapinya:
Karakter
sangunis adalah mereka yang ingin selalu diperhatikan, butuh kasih sayang,
dukungan dan penerimaan dari orang-orang sekelilingnya. Mereka juga sangat haus
pujian. Sekecil apapun pujian dan penghargaan mereka pasti akan menyukainya. Sekitainya
dia sedang marah, kita harus lebih sabar untuk bisa menyenangkan hatinya dengan
cara mencoba untuk membuat dia perhatian terhadap kita dengan menyuguhkan
sesuatu yang menarik hatinya. Jangan sampai kita bersifat acuh
terhadapnya. Jangan sekali-kali mengoreksinya ketika dia sedang marah karena
marahnya tidak cepat reda. Carilah waktu yang tepat untuk
mengingatkannya. Berusahalah untuk menjadi pendengar yang baik.
2. Melankolis
Melankolis
adalah karakter yang pada umumnya perfeksionis, sensitif, tipe pemikir,
disiplin, tekun, rela berkorban, dan memiliki kemampuan analisis yang kuat.
Orang-orang melankolis adalah tipe yang paling banyak dicari untuk
dijadikan sahabat karena sifat rela berkorbannya. Orang melankolis cenderung
memilih pekerjaan yang membutuhkan ketekunan, sekali ia memilih sesuatu maka ia
akan setia mengerjakannya.
Karakter
ini juga memiliki beberapa kelemahan. Mereka cenderung tertutup,
kurang bermasyarakat,sering berpikiran negatif dan suka menyalahkan dirinya
sendiri tiap kali ada hal buruk yang menimpanya. Perasaan mereka yang
sensitif membuat mereka jadi pendendam dan sering terlihat murung. Mereka suka
mengungkit-ungkit kesalahan orang lain di masa lalu.
Cara
menghadapinya :
Dalam
menghadapi karakter melankolis ini memang tidak mudah. Kita harus peka dan
segera mengoreksi diri kita sebelum ia mengoreksi kita. Jika ia sedang marah
jangan langsung diajak berbicara. Diamkanlah dan akuilah kesalahan kita walau sebenarnya
kita tidak salah. Cara ini lebih aman dan nyaman. Untuk mengingatkan
kesalahannya, mereka perlu diajak berpikir logis dengan mengembalikan
kata-katanya. Kita perlu argumen yang kuat untuk meluluhkan hatinya. Terkadang
mereka tidak bisa memecahkan permasalahan yang sedang mereka hadapi. Oleh
karena itu kita harus mendengarkan keluh kesahnya dengan seksama. Jangan
memotong pembicaraannya sebelum ia mempersilahkan kita menanggapi
permasalahannya.
3. Koleris
Seorang
koleris memiliki kemauan keras dalam mencapai seusuatu. Jika ada orang yang
menentangnya, justru tekadnya akan semakin kuat. Mereka paling suka berdebat
dan paling suka menang sendiri. Mereka cenderung menjadi seorang pemimpin.
Koleris juga pada umumnya aktif, cekatan, mandiri, tegas, dan berpendirian
keras dalam mengambil keputusan bagi dirinya sendiri dan orang lain, mereka
suka memaksakakan kehendaknya. Mereka adalah tipe yang sangat menyukai
aktivitas, mereka tidak perlu dirangsang oleh lingkungannya tetapi justru
mereka yang merangsang lingkungannya melalui ide-ide, rancangan, dan ambisinya.
Mereka bukan tipe yang mudah menyerah terhadap tekanan orang lain justru
tekanan tersebut semakin mendorongnya untuk maju.
Kelemahan
dari karakter koleris ialah mereka cenderung sarkastik, dingin,tidak mau kalah
dan ceroboh. Selain itu mereka tidak mudah bersimpati terhadap orang lain.
Mereka bukan orang yang mudah mengekspresikan perasaannya terhadap orang lain.
Mereka cenderung tidak peka akan kebutuhan orang lain. Salah satu sisi negatif
dari orang-orang koleris adalah sifat pemarahnya dan sulit memaafkan
sebuah kesalahan.
Cara
menghadapinya:
Orang-orang
koleris sama sekali tidak menyukai kritikan. Namun sebaliknya, mereka sangat
suka mengkritik orang lain. Mereka suka berdebat, tetapi inti perdebatan itu
adalah kemenangan baginya bukan mencari kebenaran. Jadi, jika kita terlibat
pedebatan dengan orang-orang koleris, maka usahakan untuk tidak mengkritik
opini mereka. Apabila kita tidak menyukai opini mereka, cukup kemukakan opini
kita tanpa harus mematahkan opini dan argumentasi mereka.
4. Phlegmatis
Plegmatis
adalah karakter yang pada umumnya tidak suka bermasalah dan lebih menurut saja.
Mereka tidak suka terlibat dalam konflik atau perdebatan. Mereka merupakan
orang yang suka damai, mudah diajak bergaul,santai,setia,tidak mudah
terpengaruh,sabar, tenang dalam setiap permasalahan, ramah, dan menyenangkan.
Karakter ini biasanya disukai oleh koleris. Mereka jarang sekali terpengaruh
oleh lingkungan. Mereka butuh waktu untuk beradaptasi dengan perubahan. Karena
sifatnya yang menyukai kedamaian dan tidak menyukai pertikaian, plegmatis
cenderung menarik diri dari segala macam keterlibatan. Hal ini lah yang sering
kali menghambatnya untuk menunjukan kemampuannya secara total dan cenderung
menjadi pasif dan pemalas.
Kelemahan
dari karater plegmatis ialah mereka biasanya kurang bisa bergerak cepat, lambat
kurang displin, dan senang dengan yang santai. Mereka cenderung tidak mau
berbagi atau kikir. Mereka selalu beranggapan bahwa apa yang mereka miliki hanya
akan dibaginya dengan orang-orang yang sudah cukup akrab dengannya. Orang-orang
plegmatis juga suka menunda-nunda pekerjaan. Hal tersebut terjadi karena
orang-orang plegmatis tidak memiliki motivasi dalam setiap aktivitasnya
sehingga ia sering bekerja asal-asalan. Mereka lebih suka dipimpin.
Mereka biasanya lebih cocok menjadi pendengar yang baik. Plegmatis juga
memiliki sifat penakut. Selama mereka masih dikuasai oleh rasa takut, kemungkinan
mereka maju sangatlah kecil.
Cara
menghadapinya:
Orang-orang
plegmatis tidak menyukai orang-orang yang sama pasifnya atau lebih pasif dari
mereka. Pada dasarnya, mereka lebih suka dipimpin dan mencari orang-orang yang
bisa memotivasinya. Jika mereka dalam masalah biasanya cuma diam dan butuh
waktu lama untuk menceritakan permasalahannya. Mereka paling tidak suka bila
dipaksa untuk menceritakannya permasalahannya dan lebih suka menangis. Mereka
akan berbicara jika suasana hatinya sudah membaik.
Plegmatis
lebih suka dengan solusi dan paling tidak suka memperpanjang masalah. Paling
tidak ada dua cara menghadapinya. Yang pertama, jangan terburu-buru untuk
segera menyelesaikan masalah dengan mereka. Kedua, biarkan saja supaya mereka
bisa berpikir lama, menilai, dan mencermati sikapnya sendiri.
B.
Menciptakan
Kesan Yang Baik
Mendapatkan
kesan yang baik dimata orang lain merupakan harapan bagi kita semua. Namun hal
itu sangat ditentukan oleh bagaiman cara kita membawakan diri kita. Dengan
mengetahui ini, kita semua perlu mengatur diri kita dengan cara-cara yang
memberikan dampak baik dan positif pada orang lain. Jika kita ingin orang lain
berpikir baik tentang kita, menghormati kita, menganggap kita dengan kekaguman
dan hormat, kita harus memberi kesan bahwa kita memang pantas mendapatkan
itu.
Berikut
adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan kesan yang baik:
1. Penampilan
Terlihat
rapi, profesional dan tidak berlebihan merupakan salah satu cara untuk membuat
kesan pertama yang baik. Suka atau tidak penampilan adalah hal yang dilihat
pertama kali.
2. Senyum
Senyum
selalu menghasilkan efek positif untuk diri kita dan orang yang melihatnya.
Selain menambah percaya diri, senyum dapat memberi kesan ramah pada diri kita
sehingga membuat orang lain tidak ragu untuk menyapa dan mengajak ngobrol.
3. Tepat Waktu
Menjadi
orang yang tepat waktu adalah sangat penting untuk memberikan kesan yang baik.
Dengan datang tepat waktu ketika kita membuat janji dengan orang lain, akan
membuak diri kita terlihat terorganisir, disiplin, tidak ceroboh dan juga
menghargai waktu orang lain. Ketika melakukan pertemuan bisnis ataupun
wawancara pekerjaan, ketika hadir tepat waktu akan membuat kita lebih
diapresiasi oleh lawan bicara kita.
4. Miliki Keyakinan Diri
Memiliki
keyakinan diri dan percaya diri dalam diri akan membuat orang-orang disekitar
kita memberikan kesan yang mengagumkan pada diri kita. Keyakinan diri yang kita
tunjukkan membuat orang menilai kita dapat dikitalkan dan dipercaya. Tidak
perlu bersikap berlebihan untuk menunjukkan bahwa kita memiliki kepercayaan
diri, hal ini akan terpancar dengan sendirinya dari sikap kita dan cara kita
berbicara.
5. Jadilah Diri Sendiri
Jika
kita ingin tahu bagaimana membuat kesan yang hebat dimata orang adalah ingatlah
untuk selalu menjadi diri sendiri. Jangan berpura-pura dan terlihat seperti
dibuat-buat. Selalu menjadi diri sendiri dan pastinya kita harus menunjukkan
hal-hal yang terbaik dari diri kita.
6. Fokus
Fokus
dan sadar pada apapun tindakan kita di saat bertemu dengan orang baru terutama
untuk pertemuan yang penting. Ini akan memberikan kesan yang baik karena kita
memberikan perhatian pada lawan bicara.
7. Prestasi adalah Segalanya
Pertemuan
dengan orang-orang baru terkadang terjadi hanya dalam waktu yang singkat. Oleh
sebab itu, tidak jarang prestasi yang singkat dari diri kita inilah yang akan
meninggalkan kesan mendalam terhadap personalisasi diri kita. Cara terbaik
untuk membuat kesan yang baik adalah memiliki prestasi, baik dari penampilan,
sikap, postur tubuh, cara bepakaian dan cara kita berbicaralah yang mengatakan
itu semua.
8. Tau Batas
Ada
kalanya kita harus tau batas seberapa banyak kita harus berbicara dan bersikap.
Tidak usah berbicara dan bersikap terlalu banyak karena itu dapat membuat diri
kita terlihat tidak memiliki arah pembicaraan atau tujuan yang jelas. Jadi
cerdas-cerdaslah dalam berbicara dan bersikap dengan lawan bicara kita agar
dapat memberi kesan yang positif terhadap diri kita.
C.
Jangan
Mengkritik, Menghukum atau Mengeluh
Manusia
mudah untuk menghukum seseorang, mudah menilai seseorang, mudah mengkritik dan
mudah melihat kesalahan orang lain tanpa pernah sadar akan kelemahan dirinya
sendiri. Hal itu terjadi karena kita selalu melihat keburukan dalam diri orang
lain dan merasa diri kita sempurna. Sampai kesalah diri sendiri pun kita tidak
sadar.
Jika
kita tidak pernah melalui apa yang mereka lalui, jangan pernah mengkritik
bahkan menghukum mereka. Jangan pernah menilai mereka dari apa yang kita lihat,
jangan merasa apa yang kita katakan atau pikirkan itu selalu benar. Cobalah
untuk mengkoreksi diri dahulu sebelum mengkoreksi orang lain.
Berikut
adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi keinginan untuk
mengkritik, menghukum dan mengeluh.
1. Diam
Diam merupakan salah satu cara
yang bijak untuk mengatasi keinginan kita dari mengkritik, menghukum dan
mengeluh. Diam juga adalah pilihan bijak jika kita dalam suatu kekacauan,
kegelisahan ataupun amarah, karena diam bisa menjadi kontribusi untuk untuk menyelesaikan
masalah.
“DIAM itu emas, namun Bicara
baik dan benar itu berlian.”
Inilah ungkapan yang sangat
tepat untuk alat bicara kita, jika kita memiliki sesuatu yang baik dan benar
silakan bicara. Jika tidak sangatlah bagus jika kita diam. Keseimbangan antara
bicara dan diam adalah kunci sukses kedalam siapa diri kita. Kita harus tau
kapan harus bicara dan kapan harus diam, keseimbangan itu hanya diri kita yang
tau.
2. Mengerti
Melalui Pengalaman
“Jangan mengkritik apa yang tak
kau pahami. Kau tidak akan pernah berada pada posisi orang itu.” –Elvis
Presley-
Sangatlah mudah untuk jatuh
dalam perangkap untuk selalu mengkritik. Namun apakah kita benar-benar mengerti
apa yang kita kritik?. Faktanya seseorang cenderung tidak mengkritik jika ia
telah mengalaminya sendiri dan memahaminya. Berbeda jika orang tersebut hanya
memiliki pengetahuan saja dan tidak mengalaminya sendiri dan pada akhirnya
orang yang mengkritik tidak akan memperoleh keuntungan atau manfaat apapun.
3. Mengubah
Cara Berfikir
Mengubah cara berfikir tidak
semudah mebalikkan telapak tangan, butuh keinginan keras dan latihan
terus-menerus. Dengan latihan yang konsisten suatu saat kebiasaan buruk
tersebut akan menghilang.
Contohnya, ketika muncul dalam
pikiran kita tentang sesuatu yang negatif akan seseorang. Cobalah untuk
menahannya dan tidak mengungkapannya. Paksa diri kita untuk berhenti dan
gantilah dengan sesuatu yang positif. Mintalah bantuan orang-orang sekitar anda
untuk mengingatkan jika kita mengkritik seseorang ataupun pada saat kita sedang
mengeluh.
4. Bersyukur
Orang yang paling bahagia adalah
mereka yang yang meneria apa yang dianugerahkan Tuhan untuknya, ketika muncul
keinginan untuk mengeluh buatlah list tentang hal-hal yang kita syukuri.
5. Hindari
Jiwa Perfeksionis Yang Berlebihan
Perfeksionisme adalah suatu sikap kepribadian yang mana
ditandai dengan keadaan seseorang menetapkan akan suatu kinerja atau hal apapun
dan berjuang untuk mencapai kesempurnaan dengan berlebihan. Perfeksionis adalah
suatu tindakan yang baik. Tapi ketika perfeksionis ini lepas kontrol bisa
mengakibatkan orang yang memiliki sikap ini mudah untuk mengkritik, menghukum
bahkan mengeluh. Sikap perfeksionis yang berlebihan sangat rentan akan hasil
yang tidak memuasakan, hal ini terjadi karena sulitnya kesempurnaan tersebut
dicapai karena standarnya terlalu tinggi. Akhirnya yang terjadi adalah sikap
yang mudah menyalahkan orang lain, mengkritik, menghukum dan mengeluh karena
keadanaan tidak sesuai dengan yang diinginkan.
1 komentar:
Write komentarTerimakasih sudah berbagi, ini sangat membantu sekali
ReplyEmoticonEmoticon